PENDAHULUAN
Teknik pengajaran seorang guru sangat mendorong perkembangan anak didiknya. Karena berpengaruh besar atas penyampaian materi agar mudah diterima dan dimengerti. Teknik dibuat semudah dan semenarik mungkin. Teknik pengajaran yang baik membuat pandangan bahwa belajar itu indah bukan lagi tentang kerumitan materi – materi baru. Tanpa disadari teknik pengajaran selalu dinilai baik dan buruknya oleh para murid.
Dalam teknik pengajaran bahasa dan sastra Indonesia di kelas rendah diperlukan cara – cara mudah untuk memperkenalkan bahasa dan sastra. Dalam pembahasan makalah ini ada beberapa teknik yang telah lama digunakan oleh guru kelas rendah. Teknik – teknik yang akan digunakan harus sesuai dengan tingkat psikologi anak atau objek pengajaran agar objek pengajaran tidak merasa jenuh.
PEMBAHASAN
DEFINISI
Ada beberapa pendapat menyatakan tentang teknik,yaitu:
- Menurut Kamus Dewan (edisi ketiga), teknik adalah kaedah mencipta sesuatu hasil seni seperti muzik, karang-mengarang dan sebagainya.
- Menurut Edward M. Anthony mendefinisikan teknik adalah satu muslihat atau strategi atau taktik yang digunakan oleh guru yang mencapai hasil segera yang maksimum pada waktu mengajar sesuatu bahagian bahasa tertentu.
- Mengikut Kamaruddin Hj. Husin & Siti Hajar Hj. Abdul Aziz dalam bukunya Pengajian Melayu III : Komunikasi Bahasa, teknik boleh didefinisikan sebagai pengendalian suatu organisasi yang benar-benar berlaku di dalam bilik darjah di mana ia digunakan untuk mencapai sesuatu objektif.
- Teknik merupakan suatu alat yang digunakan oleh guru bahasa bagi menyampaikan bahan-bahan pengajaran yang telah dipilih untuk pelajar-pelajarnya. Teknik yang dipilih haruslah sejajar dengan kaedah yang digunakan dan seirama dengan pendekatan yang dianuti.
Sedangkan teknik pengajaran itu sendiri adalah cara – cara melaksanakan pengajaran atau mengajar di kelas pada waktu tatap muka dalam rangka menyajikan dan memantapkan bahan pelajaran agar tujuan pengajaran yang telah ditentukan dapat tercapai.
TUJUAN TEKNIK
- Menarik Minat murid
- Mengekalkan perhatian
- Membangkitkan rasa ingin tahu
A. TEKNIK MENGAJAR KETERAMPILAN MENYIMAK
Menyimak adalah suatu proses kegiatan menyimak lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman, apresiasi, serta interprestasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan oleh pembicara melalui ujaran atau bahasa lisan.
Dengan menyimak seseorang dapat menyerap informasi atau pengetahuan yang disimaknya. Menyimak juga memperlancar keterampilan berbicara dan menulis. Semakin baik daya simak seseorang maka akan semakin baik pula daya serap informasi atau pengetahuan yang disimaknya.
Guru dapat menggunakan beberapa teknik dalam keberadaan siswa untuk menjadi penyimak yang lebih baik. Seorang guru harus dapat mempromosikan suatu sikap dengan menciptakan lingkungan yang dapat membuat siswa meminati latihan menyimak dengan menyenangkan. Pertanyaan – pertanyaan harus dikembangkan untuk membuat siswa lebih berminat untuk menyimak sebuah pesan dari pembicara dan keramaian dalam kelas harus dikurangi. Pendekatan yang tepat dapat diciptakan oleh guru untuk pembelajaran mendengarkan sambutan/khotbah yang membutuhkan suatu interaksi antara siswa sebagai penyimak dengan pembicara. Interaksi tersebut membantu siswa untuk menjadi penyimak yang efektif. Berikut ini dapat membantu siswa untuk menjadi penyimak yang efektif.
a. Berbicara dengan jelas secara langsung, dan menghindari berbicara pada saat menulis di papan tulis,
b. Melihat wajah siswa untuk meyakinkan apakah dia mengrti atau tidak apa yang dijelaskan,
c. Memulai dengan bahan yang berhubungan dengan pengetahuan yang umum, menggambarkan materi tersebut, merangkai secara logis, dan menutup dengan ringkasan,
d. Memberi perintah yang jelas akan menghindari dua kemungkinan,
e. Mendorong siswa untuk memberi pertanyaan,
f. Menekankan materi penting melalui pengulangan, dan menggunakan gambaran bantuan visual : seperti chart, model, catatan di papan tulis, dan OHP.
Funk dan Funk (1989) memberi empat saran untuk mengembangkan kemampuan menyimak di kelas,
a. Guru harus menyampaikan tujuan menyimak.
b. Menciptakan suasana kelas yang kondusif.
c. Guru harus memberikan tindak lanjut dengan segera setelah kegiatan menyimak,
d. Guru harus menggunakan teknik yang dapat mengembangkan “menyimak”
Beberapa contoh teknik menyimak yang dapat dilakukan seorang guru terhadap anak didiknya seperti:
1. Teknik simak – lanjutkan
2. Teknik bisik – berantai
3. Teknik simak – jawab
B. TEKNIK MENGAJAR KETERAMPILAN BERBICARA
Berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan pikiran, gagasan dan perasaan (Tarigan, 1993 : 15). Pendapat yang sama disampaikan oleh Tarigan, dkk (1997 : 13). Mereka berpendapat bahwa berbicara adalah keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan kepada orang lain. Dua macam pendapat di atas pada dasarnya sama saja, yakni berbicara merupakan keterampilan atau kemampuan untuk menyampaikan pesan berupa pikiran, gagasan dan perasaan melalui bahasa lisan kepada orang lain.
Berikut yang merupakan teknik – teknik dalam keterampilan berbicara.
TEKNIK MAIN PERANAN
- Main peranan bermaksud melakonkan sesuatu situasi atau masalah atau peristiwa yang dianggap penting.
- Pelajar diberi peranan dan bertindak sebagai watak-watak yang ditentukan dalam satu situasi yang disediakan.
- Main peranan ialah dramatisasi yang tiada kaitan atau penghafalan skrip, dimana pelakon-pelakon cuba menyelesaikan atau menjelaskan situasi kepada kepada pelajar-pelajar lain supaya mempraktikan kepada diri mereka berdasarkan peranan yang dimainkan secara spontan.
- Proses ini biasanya dimulakan dengan pemikiran masalah yang sesuai. Masalah ini dikemukakan kepada pelajar dengan cara membacakannya atau memperlihatkannya melalui filem, televisyen, mendengar rakaman dan sebagainya.
TEKNIK BERCERITA
- Merupakan salah satu pendekatan yang sesuai digunakan untuk membina kecekapan berbahasa kerana cerita merupakan sesuatu yang dapat menarik minat dan perhatian pelajar.
- Latihan pemahaman, perluasan perbendaharaan kata dan tatabahasa dapat disampaikan.
- Dapat meningkatkan penguasaan kemahiran mendengar, bertutur, membaca dan menulis dikalangan pelajar.
- Perkembangan cerita hendaklah diberi perhatian agar ada peringkat permulaan, kemuncak dan kesudahan cerita. Perhatian perlu diberi kepada teknik persembahan, suara, gerak laku dan kawalan mata.
- Suara memainkan peranan yang penting dimana ia harus dikawal supaya jangan mendatar dan tidak menimbulkan kebosanan.
- Langkah-langkah dalam persediaan teknik bercerita ialah :
- Pilih cerita yang sesuai dengan umur, kecerdasan dan minat murid-murid. Kemudian, sesuaikan pula dengan isi pelajaran yang hendak disampaikan.
- Kaji cerita itu dan cuba masukkan aspek-aspek bahasa.
- Hafazkan frasa atau ayat-ayat penting.
- Latih bercerita seolah-olah guru berada dihadapan murid-murid sekurang-kurangnya sekali sebelum menggunakan teknik ini.
- Guru bercerita dalam keadaan yang selesa.
- Guru boleh menggunakan gambar, objek-objek sebenar atau lain-lain BBM.
- Sediakan kad-kad perkataan, frasa-frasa atau ayat-ayat yang berkaitan dengan aspek-aspek bahasa yang hendak disampaikan.
TEKNIK DRAMA
- Sering digunakan dalam kaedah komunikatif dan kaedah yang berasaskan pendekatan induktif iaitu kaedah terus, elektif dan audiolingual.
- Tujuan utama adalah untuk melatih pelajar menggunakan unsur bahasa, unsur paralinguistik (jeda, nada dan intonasi) dan bukan linguistik (mimik muka, gerak tangan, kepala dan dll) dengan berkesan dalam sesuatu interaksi bahasa atau perbuatan.
- Penggunaannya dapat mendorong dan merangsang pelajar untuk menghubungkan perasaannya dengan matapelajaran yang dipelajarinya.
- Pelajar bebas meluahkan sesuatu, membuat penemuan, memberi dan berkongsi sesuatu.
- Drama berperanan sebagai ragam pembelajaran iaitu sebagai salah satu alat bantu pengajaran dan pembelajaran.
- Dapat menimbulkan keseronokan dan keberkesanan pembelajaran kepada pelajar, disamping dapat menyuburkan sahsiah pelajar.
TEKNIK SOAL – JAWAB
- Merupakan teknik yang paling lama dan paling popular digunakan dalam bidang pendidikan
- Pemilihan teknik ini bukan kerana ia mudah dilaksanakan, tetapi ia adalah bentuk yang berupaya mewujudkan interaksi guru dengan murid secara berkesan.
- Teknik ini dilaksanakan dengan cara guru mengemukakan soalan-soalan yang berkaitan dengan isi pelajaran dan pelajar dikehendaki memberi tindakbalas yang sewajarnya.
- Soalan-soalan yang dikemukan memerlukan pelajar berfikir disamping dapat menguji dan menilai apa yang diajar.
- Tujuan utama teknik soal jawab ialah :
- Untuk mengesan pengetahuan berbahasa murid
- Untuk menggalakkan pelajar berfikir secara kreatif, inovatif, logik dan kritis.
- Untuk mendorong pelajar menyusun dan menghuraikan bahan yang diajar.
- Soalan yang terancang dan bermutu dapat membantu menajamkan pemikiran pelajar di samping dapat mewujudkan suasana pembelajaran yang lebih dinamik dan berkesan.
C. TEKNIK MENGAJAR KETERAMPILAN MEMBACA
Membaca permulaan merupakan tahapan proses belajar membaca bagi siswa sekolah dasar kelas awal. Siswa belajar untuk memperoleh kemampuan dan menguasai teknik-teknik membaca dan menangkap isi bacaan dengan baik. oLeh karena itu guru perlu merancang pembelajaran membaca dengan baik sehingga mampu menumbuhkan kebiasan membaca sebagai suatu yang menyenangkan.
Suasana belajar harus dapat diciptakan melalui kegiatan permainan bahasa dalam pembelajaran membaca. Hal itu sesuai dengan karakteristik anak yang masih senang bermain. Permainan memiliki peran penting dalam perkembangan kognitif dan sosial anak.
Kata kunci: membaca permulaan, permainan, sekolah dasar.
Membaca merupakan salah satu ketrampilan berbahasa yang diajarkan dalam mata pelajaran bahasa Indonesia di sekolah dasar. Keempat aspek tersebut dibagi menjadi dua kelompok besar, yaitu (1) ketrampilan yang bersifat menerima (reseptif) yang meliputi ketrampilan membaca dan menyimak, (2) ketrampilan yang bersifat mengungkap (produktif) yang meliputi ketrampilan menulis dan berbicara (Muchlisoh, 1992: 119).
Teknik pembelajaran membaca melalui permainan bahasa.
- Permainan bahasa adalah salah satu cara dalam mempelajari bahasa melalui teknik permainan.
- Penglibatan dalam permainan telah memberi peluang kepada pelajar memperolehi latihan intensif, pembelajaran bermakna dan sebagai alat dianogstik.
- Kebanyakan aktiviti yang dijalankan akan menggunakan pelbagai kemahiran berbahasa pelajar antaranya kemahiran mendengar, bertutur, membaca dan menulis.
- Permainan bahasa mempunyai hal tuju yang bertepatan dengan kemauan dalam sistem pendidikan negaranya dan Falsafah Pendidikan Negara khususnya. Hal tuju ini diinterapetasikan melalui objektif tersirat dalam permainan bahasa tersebut iaitu :
- merangsang interaksi verbal pelajar
- menambah kefasihan dan keyakinan
- menyediakan konteks pembelajaran
- bertindak sebagai alat yang dapat mengikis rasa bosan
- bertindak sebagai alat pemulihan, pengukuhan dan penggayaan
Dalam pembelajaran bahasa Indonesia, guru dapat melakukan simulasi pembelajaran dengan menggunakan kartu berseri (flash card). Kartu-kartu berseri tersebut dapat berupa kartu bergambar. Kartu huruf, kartu kata, kartu kalimat. Dalam pembelajaran membaca permulaan guru dapat menggunakan strategibermain dengan memanfaatkan kartu-kartu huruf. Kartu-kartu huruf tersebut digunakan sebagai media dalam permainan menemukan kata. Siswa diajak bermain dengan menyusun huruf-huruf menjadi sebuah kata yang berdasarkan teka-teki atau soal-soal yang dibuat oleh guru. Titik berat latihan menyusun huruf ini adalah ketrampilan mengeja suatu kata (Rose and Roe, 1990).
Contoh lain teknik mengajar keterampilan membaca antara lain:
a. Teknik baca – jawab
b. Teknik baca – kritik
c. Teknik baca – cerita
D. TEKNIK MENGAJAR KETERAMPILAN MENULIS
Pengajaran keterampilan menulis secara intensif baru diberikan di kelas 3 dan 4 dalam bentuk materi paragraf dan karangan. Di kelas 3, pembelajar memperoleh matari paragraf, karangan bebas dengan tata tulisnya (ejaan). Secara garis besar materi paragraf terdiri atas
1) pengenalan paragraf secara umum;
(2) pengenalan paragraf deduktif;
(3) pengenalan paragraf induktif;
(4) pengenalan paragraf deduktif-induktif;
(5) pengenalan karangan bebas dengan jumlah paragraf terbatas.
Materi paragraf secara bertahap disajikan melalui pengenalan dan pemahaman unsur yang membangun paragraf sampai pembuatan paragraf. Rinciannya sebagai berikut:
(a) gagasan utama (topik) dan kalimat utama;
(b) gagasan penjelas dan kalimat penjelas;
(c) alat kohesi paragraf, yang meliputi kata ganti, kata kunci, kata hubung (transisi);
(d) koherensi paragraf (keterkaitan dan kesinambungan gagasan);
(e) paragraf utuh.
Pembelajar berlatih menyusun paragraf secara bertahap dengan urutan sebagai berikut:
(a) berlatih mengembangkan gagasan utama menjadi kalimat topik;
(b) berlatih mengembangkan gagasan penjelas menjadi kalimat penjelas;
(c) berlatih melengkapi paragraf dengan kalimat topik;
(d) berlatih menyusun paragraf dari kalimat yang tersedia;
(e) berlatih mengembangkan kalimat topik menjadi paragraf;
(f) berlatih menulis paragraf secara utuh;
(g) berlatih menyusun karangan dari paragaraf yang ada;
(h) berlatih menyusun karangan secara utuh;
Paragraf atau karangan yang telah disusun pembelajar, kemudian diperiksa oleh pengajar satu per satu. Setelah itu, tulisan mereka dibacakan di dalam kelas, disimak pembelajar lain, dan didiskusikan di antara mereka. Prosedur ini dilakukan untuk menumbuhkan kompetisi positif di antara mereka. Sesekali mereka ditugasi menulis karangan di rumah.
Dalam pengajaran materi menulis ini masih sering ditemukan kendala. Kendala yang dimaksud adalah masih sering ditemukannya kesalahan menulis kata, kesalahan membentuk kata berafiks, kesalahan menyusun kalimat, kesalahan dalam kohesi dan koherensi paragraf, dan kesalahan penggunaan ejaan. Dengan cara memeriksa hasil tulisan mereka dan menunjukkan kesalahan tersebut, kesalahan ini sedikit-sedikit bisa dikurangi. Pengajar sering harus menjelaskan kembali materi yang sudah diajarkan sebelumnya akibat terjadinya kesalahan dalam proses kreatif ini.
Contoh teknik pembelajaran keterampilan menulis:
a. Teknik mengarang gambar
b. Teknik melanjutkan karangan
c. Teknik mendeskripsikan objek
KESIMPULAN
Teknik merupakan cara seorang guru menyampaikan materi pembelajaran sesuai kurikulum yang dikemas semenarik mungkin agar materi terlihat begitu mudahnya untuk dipelajari dan menjadikan belajar itu berkesan untuk selalu diingat. Dalam hal ini teknik permainan sangatlah diperlukan mengingat bermain adalah kegemaran anak – anak.
PERTANYAAN
1. Dengan cara apa agar anak – anak bisa menyimak pelajaran oleh gurunya?
2. Cara mengembangkan teknik?
JAWABAN
1. Dengan cara menggunakan teknik – teknik permainan.
2. Dengan mengenali tingkat psikologi anak, agar teknik yang guru gunakan itu sejalan dan mudah dipahami oleh murid
DAFTAR PUSTAKA
http://www.anakciremai.com/2008/06/makalah-ilmu-pendidikan-tentang-ilmu_02.html
0 komentar:
Posting Komentar